Aku gak pernah ngerasa seberani, setangguh ini sebelumnya. Satu minggu kemarin aku dipaksa melawan ketakutanku dengan naik lift rumah sakit sendirian, merawat bapak yang juga sendirian (karena memang gantian, cuma boleh satu pengunjung), riwa-riwi kesana-kemari sendiri. Gokil minggu kemarin bener-bener semacam pertempuran buat diriku, walaupun masker basah kuyup karena aku yang nahan air mata tapi malah keluarnya lewat hidung alias "umbel" :") Aku bisa lewatin itu semua. Aku juga sempetin walaupun pasti ngga maksimal bawa laptop kesana-kemari dalam rangka agar skripsi ini bisa selesai.
Aku selalu mencoba berpikir pelajaran apa yang aku dapet di cerita hidupku yang ini. Ternyata seneng juga ya, jadi sadar dunia engga cuman berputar di kamu itu bener adanya. Ketika udah di rumah sakit, aku seakan sadar banyak orang yang sedang berjuang agar bisa kembali sehat. Aku juga senang bisa membantu pasien di sebelah bapakku, dimana yang dirawat juga seorang bapak yang ditemani isterinya. Rasanya seperti punya keluarga baru disana, sampai ibu yang menjaga suaminya berkata pada ibuku dalam rangka memuji aku, kakak dan adikku yang mau menunggu bapak kami (tentu ibu kami jam terbang menemani bapak kami lebih lama) dari menyuapi hingga membantunya buang air kecil.
Dari sini, aku jadi nemuin kekuatan yang ngga pernah aku tahu sebelumnya. Walaupun badan rasanya mati rasa, tapi aku cuma berharap hati aku nggak pernah mati rasa. Tapi agaknya hidup mindfulku sedikit terganggu, karena aku yang dituntut untuk selalu "ada" ngga papa bisa kita coba lagi besok. Aku yang selama ini selalu bergantung dengan "satu manusia itu" sekarang sudah berani bangkit berdiri di kakiku sendiri. Ternyata banyak hal yang ternyata bisa aku lakuin sendiri (tentu ngga lepas kekuatan dari yang maha kuasa). Aku banyak-banyak bersyukur untuk pengalaman hidupku selama ini, semoga suatu hari nanti aku bisa menceritakannya dengan lantang. Aku semakin yakin untuk mengarungi hidup ini untuk berbuat baik pada diriku sendiri, keluarga, dan orang banyak. Aku semakin yakin kalau diriku sebenarnya ngga papa apabila memang harus mengarungi hidup ini sendirian dulu, ngga papa apabila memang laki-laki yang aku sayang, sayang dengan orang lain, ngga papa.
See you on another day. By the way, no contact period ku gagal karena dia yang mulai chat duluan, huft gapapa kuat kuat. Aku kuaaaaaaat..
Komentar
Posting Komentar